Kamis, 20 Januari 2011 aku pergi ke Balikpapan bareng anak-anak OSIS dan guru-guru lainnya. Berhubung bubuhan d-Gembelerz telat masuk ke dalam bis, alhasil kami pun duduk di kursi panas yang beneran bikin hati panas. Gimana nggak panas kalo di depannya ada 2 maho yang suaranya ngalah-ngalahin kaleng kerupuk rombeng. Udah gitu kursinya kaya nggak ikhlas buat di dudukin pula. Bentar-bentar melengser, jadi sepanjang perjalanan sibuk "meruqyah" kursi tersebut agar kembali ke posisi yang benar. Dan inilah keadaan di kursi panas, terlihat baik-baik saja walau kenyataannya sungguh berbeda. . .
Sambil dengerin lagu :
untuk kedua kalinya aku ke Pantai Manggar setelah 11 tahun berlalu. Sungguh kisah yang ironis, seperti sinetron-sinetron Indonesia yang selalu menghiasi tipi pada malam hari. Karena aku orang Samarinda yang nggak pernah ke pantai, jadi jelas aja aku terlihat kaya orang kota berkelakuan ndeso. Di pantai aku main-main air dan pasir *ya iyalah, masa mau main odong-odong ?!* saking katronya, aku ke pantai pake sandal. Takut nginjek ranjau soalya. . .
Pas lagi asyik-asyiknya main, tau-tau ada yang nyangkut di kaki ku, rasanya geli beud !!! Ku pikir itu ubur-ubur, gurita atau hewan laut lainnya, ternyata itu cuma rumput laut yang hanyut. Ampun dah, panik berat euy ! Apalagi pas sandal ku lepas, woalah bisa rugi bandar kalo sandal converse satu-satunya larut dengan percuma :(
Inilah penampakan batis-batisnya d-Gembelerz yang jauh lebih putih dan mulus di banding muhanya :
Selesai main di pantai, aku, Gita & Vinny beli es krim. Dan ternyata es krim di Balikpapan harganya VIP banget, kalo di Samarinda es krim walls yang pake tempat itu harganya cuma sekitar 3-5 ribu, di sana malahan 8 ribu ?!! O_o
Terus yang conello harga di Samarinda cuma sekitar 5-8 ribu, kalo harga di sana 11 ribu. Ya Allah, rasanya kaya di rampok sama lele es krim eh. Tapi mau nggak mau harus mau, akhirnya beli juga dari pada kepuhunan di jalan. Padahal rasanya sama aja kaya es krim yang ada di Samarinda. . . T______T
Nggak jauh dari tempat lele es krim itu mangkal, ada lele es krim lain yang lagi ngobrol sama lele pentol. Soundtrack gerobak lele itu terdengar menyayat-nyayat hati dengan sembilu, sempulu dan sembelas. Kaya lagu orang lagi putus asa gitu, tapi sih cocok aja sama keadaan lelenya. Jadi nggak tega, sayangnya aku nggak mau di "rampok" lele es krim lagi, apa-apaan jar rasanya sama aja, harganya lebih enak yang di Samarinda.
and it's ice cream time !!! :D
Kalo anak jaman sekarang jalan-jalan, pastinya bakalan ada sesi foto-foto juga dong !!! :D
Begitu juga dengan anak-anak gembel, nggak mau kalah sama anak-anak gahol. Dengan penuh percaya diri, aku mengeluarkan senjata pamungkasnya persija, yaitu. . .Bambang Pamungkas !!! *plak ?!* maksudnya senjata pamungkasnya d-Gembelerz, yaitu digicam !!! XD
Sedangkan nggak jauh dari kami ada orang yang pake DSLR bo' ?!! O_o
Tapi yang namanya d-Gembelerz, nggak peduli mau rembes, nggak gahol, dan nggak eksis, yang penting keren !!! hahahaha. . .
Begitu juga dengan anak-anak gembel, nggak mau kalah sama anak-anak gahol. Dengan penuh percaya diri, aku mengeluarkan senjata pamungkasnya persija, yaitu. . .Bambang Pamungkas !!! *plak ?!* maksudnya senjata pamungkasnya d-Gembelerz, yaitu digicam !!! XD
Sedangkan nggak jauh dari kami ada orang yang pake DSLR bo' ?!! O_o
Tapi yang namanya d-Gembelerz, nggak peduli mau rembes, nggak gahol, dan nggak eksis, yang penting keren !!! hahahaha. . .
Dan inilah sebagian kegilaan dan kegembelan para gembel dari Samarinda yang bisa ku abadikan :
Mungkin orang sana mikir, ini kah ya sample orang Samarinda ??? Hahahaha, maklum biasanya cuma main di pinggir sungai pang, sekalinya ke pantai langsung kaya ikan pesut henshin jadi lumba-lumba.
No comments:
Post a Comment