Jum'at, 03 Juni 2011 adalah hari pertama peperangan maut antara gladiator a.k.a pelajar dengan soal-soal dan guru-guru pengawas a.k.a singodikursi *soalnya kalo singodimejo itu nama kawalannya Soekarno, kalo nggak salah gitu, tapi kalo salah ya maafkan ay, soalnya aku belum sempat kenalan sama kawalannya Soekarno, mereka keburu minggat ke Rahmatullah duluan !*, Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan nama dan gelar pada kalimat di atas, itu semua adalah unsur kesengajaan dari saya, harap mingkem ! Sebelum mulai cerita ke-apes-an yang ku alami, ada baiknya aku ungkap dulu keganjilan-keganjilan yang ada pada pelaksanaan peperangan tersebut dan jika anda merasa tidak sanggup, silahkan lambaikan tangan anda ke arah kamera CCTV terdekat, kemudian kami dari tim "Dunia Dalam Berita" akan segera menghampiri anda. Keganjilan yang bisa ku ungkapkan dengan mata kaki ku adalah sebagai berikut :
NB : Nama sengaja disamarkan untuk menghindari adanya tuntutan royalti oleh orang yang tersangkutkan !
- Ujiannya dilaksanakan pada harpitnas, yaitu hari kejepit nasional, dimana biasanya orang-orang Indonesia pada makan pisang jepit bareng *bagian ini adalah hasil reka-saya, yaitu rekaan suka-suka saya*
- Hari pertama ulangan udah dipersembahkan mata pelajaran mati-matian ! Sungguh persembahan yang membuat ku tersandung dan kemudian jatuh ke dalam lubang golf *emang muat ?*
- Dipaksa melaksanakan ujian tanpa tau kisi-kisinya sama sekali. Untungnya kami adalah siswa yang CANGGIH ! CAkap deNGan berbaGI Hasil ! Soal sesulit apapun, tapi kalo saling berbagi pasti semuanya bisa terjawab meskipun nggak tau itu bener apa nggak, yang penting ngisi !
- Pas ulangan semester 1 kemaren, pelajaran kewirausahaan yang full teori-teori ribet, aku nyiapin "jimat" di laci ku. Dan yang ngawas hari itu adalah seorang guru *ya iyalah, nggak mungkin kan bule kantin yang ngawas ?!*, sebut saja beliau dengan "Anggrek" soalnya kalo mawar udah pasaran dan kesannya kaya korban perkaosan. Saat aku lagi melancarkan serangan gerliya *baca : ngerpe*, tiba-tiba Bu Anggrek sudah berjalan di sekeliling kelas *baca : patroli* tanpa sepengetahuan ku karena aku nggak punya pengetahuan. Dengan tampang datar walaupun sebenarnya hati udah bergetar, aku mendesain posisi duduk ku sedemikian rupa buat nutupin buku kewirausahaan yang bersemayam dalam sanubari a.k.a laci ku, tapi ternyata *sfx : petir menggelegar "GEJEDEEEEEEEEER !!!* usaha ku itu sia-sia belaka, dengan santainya Bu Anggrek menutup buku ku yang sedang ternganga lebar di dalam laci sambil bilang hal yang menusuk-nusuk nurani dan nadi-nadi ku, sayangnya aku lupa apa yang dia bilangin ke aku =_="a. Ah memang seharusnya aku melupakan kata-kata perusak jiwa itu. . . *sfx : angin lalu "Wussssssssh. . ."*. Setelah kejadian itu aku langsung hopeless, dunia ku serasa luluh lantak, kaya kepalanya orang botak, dan parahnya aku masih aja ngulangin perbuatan yang sama. Bodo memang sih, tapi untungnya para guru nggak ada yang tau, soalnya muka ku nggak masuk dalam jajaran "Siswa-siswi Eksis Tahun 2010-2011" *jangan percaya dengan bagian ini, karena ini adalah skenario dari sinetron "Cepot Cekat-Cekot"*, jadi guru nggak bakal ngingat muka dan perbuatan ku itu. Hahahahaha !!! XD
- Pas lagi ngerjain ulangan agama, bubuhannya banyak banget ng-sms-in aku. Belom sempat nulis, apalagi ngebales, eh udah masuk lagi sms baru, baru dan begitu seterusnya. Nah waktu aku lagi nulisin balesan sms di laci pake tangan kiri, eh si ibu "Kaktus" *aku sebut begitu soalnya sifatnya beneran kaya kaktus* tiba-tiba nyindir, "Mba tolong ya bukunya di simpan dulu". Dan lagi-lagi dengan muka nggak berdosa aku tetep aja ngerjain ulangannya, walaupun sebenarnya dalam hati sesek kaya dipenuhi busa *maap maksa, aku cuma mau nyambungin kata dosa dengan busa doang koq. Biar kesannya lebih keren*. Si Ibu Kaktus salah tuh, aku kan lagi sms-an bukan buka buku, yah meskipun sebenarnya tadi aku buka juga sih. Saat ngumpulin jawaban & soalnya, aku nggak mau liat muka si Ibu Kaktus dan Kak Rumput *maap kalo yang ini aku udah kehabisan ide, jadi aku kasih nama rumput aja, harap mingkem !* yang menurut ku keliatan tulisan "Danger !", "Killer !", "Warning !", "Poisonous !", "Radioactive !", "Caution !", "Ladies and Man Toilet !" *maap kalo yang ini cuma sebagai pelengkap, nggak dipake juga nggak papa koq* dari rautan pensil, eh maksud ku dari raut wajah mereka. Sampe akhirnya aku sukses keluar dari "Arena Peperangan" a.k.a ruang ujian, nggak ada seorang pun yang tau siapa yang kena sindir, hahaha lumayan lah buat ngurangin malu. Tapi bodo'nya aku malah nyeritain & ngasih tau bubuhannya kalo yang kena sindir itu sebenarnya aku, nggak apa lah berbagi aib. Siapa tau ada yang mau praktekkin ? :D
NB : Nama sengaja disamarkan untuk menghindari adanya tuntutan royalti oleh orang yang tersangkutkan !
No comments:
Post a Comment